Capaian Daftar Tinggi, Kehadiran Rendah: Dinkes Pacitan Minta Warga Tak Abaikan Cek Kesehatan


Pacitanupdate.com | PACITAN – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digalakkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan sejak 11 Februari 2025 menunjukkan angka pendaftaran yang cukup tinggi, yakni mencapai 82,06 persen. Namun sayangnya, tingkat kehadiran masyarakat ke Puskesmas untuk menjalani pemeriksaan masih sangat rendah.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Pacitan, Nunuk Irawati. Ia mengaku prihatin melihat antusiasme yang tidak sejalan antara pendaftaran dan kedatangan langsung ke Puskesmas.

“Pendaftarnya sudah 82,06 persen, tapi yang datang ke Puskesmas masih sangat rendah. Jumlah yang hadir juga belum banyak pergerakan. Masih jauh dari harapan,” ujarnya (11/04/2025)

Padahal, program ini memiliki target besar: menjangkau 36 persen dari total populasi Kabupaten Pacitan atau sekitar 215 ribu jiwa. Setiap Puskesmas di wilayah Pacitan bahkan disiapkan untuk melayani 30 orang per hari, namun kuota tersebut kerap tidak terpakai.

CKG sendiri bukan sekadar formalitas tahunan. Program ini dirancang untuk mendeteksi dini risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi dan stroke yang selama ini sering datang tanpa gejala. Berdasarkan data nasional, lebih dari 600 ribu warga Indonesia meninggal setiap tahun akibat penyakit kardiovaskular, yang sebenarnya dapat dicegah jika diketahui sejak dini.


“Yang sehat akan kita beri panduan hidup sehat, sementara yang berisiko akan diarahkan ke layanan lanjutan,” jelas Nunuk.

Dinkes Pacitan telah mempermudah proses pendaftaran CKG, baik melalui aplikasi SatuSehat Mobile, WhatsApp, atau datang langsung ke Puskesmas dengan membawa KTP atau Kartu Keluarga. Puskesmas juga telah menyediakan barcode untuk skrining mandiri, sehingga masyarakat hanya perlu memindai, mengisi data, dan menunggu giliran.

Namun kenyataannya, banyak warga yang telah mendaftar tapi enggan hadir ke fasilitas kesehatan. Menanggapi hal ini, Dinkes Pacitan berharap agar edukasi mengenai pentingnya deteksi dini terus ditingkatkan.

Nunuk mengimbau masyarakat agar tidak menunda-nunda pemeriksaan kesehatan. Ia menegaskan bahwa menjaga kesehatan tidak bisa ditunda, dan pencegahan lebih baik daripada pengobatan.

“Kami mohon kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas ini. Cek kesehatan bukan hanya untuk yang merasa sakit, tapi juga untuk yang merasa sehat, karena banyak penyakit tidak menunjukkan gejala di awal,” tandasnya.

Dinkes juga mengajak tokoh masyarakat, tenaga kesehatan, dan media untuk turut menyuarakan pentingnya gaya hidup sehat dan deteksi dini demi mewujudkan masyarakat Pacitan yang lebih sehat dan tangguh. (KR)

Lebih baru Lebih lama