Kabid P2P Dinkes Pacitan, drg. Nur Farida
Pacitanupdate.com | PACITAN – Kabar baik datang dari Kabupaten Pacitan. Angka kematian bayi di wilayah ini termasuk yang paling rendah di Jawa Timur. Hingga Maret 2025, tercatat hanya ada 9 kasus kematian bayi, menempatkan Pacitan di posisi ke-10 terendah dari 38 kabupaten/kota se-Jatim. Sebelumnya, sepanjang 2024, jumlahnya mencapai 51 kasus.
Menurut drg. Nur Farida, Kepala Bidang P2P Dinkes Pacitan, penyebab utama kematian bayi adalah berat badan lahir rendah (BBLR) dan asfiksia, kondisi gangguan pernapasan saat bayi lahir.
“Kebanyakan bayi meninggal karena lahir dengan berat badan di bawah normal dan kesulitan bernapas saat lahir,” ujar Farida, Kamis (20/3/2025).
Dinkes Pacitan tak tinggal diam. Mereka tengah gencar melakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan fasilitas kesehatan hingga pelatihan bagi tenaga medis. Semua puskesmas hingga rumah sakit ditargetkan siap siaga menangani kehamilan berisiko tinggi.
“Setiap tenaga kesehatan kami latih agar bisa mengenali risiko lebih awal dan mengambil tindakan tepat,” imbuh Farida.
Dinkes juga mengimbau ibu hamil untuk rutin memeriksakan diri, supaya potensi masalah bisa diatasi sejak awal.
Dengan serangkaian langkah ini, harapan Dinkes Pacitan cukup jelas: tidak ada lagi bayi yang meninggal karena kondisi yang sebenarnya bisa dicegah.(KR)