Pacitanupdate.com | Pacitan – Suara kekecewaan terdengar dari para orang tua siswa SDN 1 Baleharjo, Pacitan. Sekolah tempat Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, pernah menimba ilmu ini terancam diregrouping. Rencana tersebut menyulut keresahan dan perlawanan dari ratusan siswa serta wali murid.
Sekolah yang masih memiliki 122 siswa ini justru menunjukkan geliat positif dengan prestasi akademik membanggakan. Baru-baru ini, siswanya berhasil mewakili Pacitan dalam Olimpiade Sains Nasional tingkat Provinsi Jawa Timur.
“Anak-anak kami semangat belajar, tapi sekarang justru takut ke sekolah. Mereka bilang akan mogok jika sekolah dipaksa digabung. Ini menyakitkan,” ujar Mohtarom, Ketua Komite Sekolah dengan nada kecewa.
Menurut para wali murid, regrouping ini tidak berdasar. Selain tidak memenuhi syarat jumlah siswa, SDN 1 Baleharjo adalah simbol pendidikan dan kebanggaan warga. Mereka menganggap keputusan ini tidak hanya merugikan secara praktis, tetapi juga menghapus jejak sejarah dan kenangan banyak tokoh bangsa.
Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan mengakui bahwa sekolah ini termasuk dalam daftar 14 SD yang akan diregrouping menjadi 7. Namun keputusan akhir tetap menunggu persetujuan Bupati Pacitan.
“Kami hanya menjalankan kajian yang ada. Aspirasi masyarakat akan kami teruskan ke pimpinan,” jelas Ririh Enggar Purwati, Sekretaris Dinas Pendidikan.
Kini, para wali murid hanya bisa berharap agar pemerintah daerah membuka hati dan mata. Mereka meminta agar SDN 1 Baleharjo tetap berdiri. Bukan hanya sebagai tempat belajar, tapi sebagai bagian dari sejarah dan masa depan anak-anak Pacitan. (Tim)